Buckhound yang punah: Tinjauan Sejarah Trah Berburu Kerajaan Inggris
Buckhound yang punah: Tinjauan Sejarah Trah Berburu Kerajaan Inggris
Buckhound adalah jenis anjing penciuman dari Inggris yang sejak itu punah. Anjing-anjing ini terutama digunakan dalam kawanan untuk berburu rusa kosong.
Praktik berburu di Inggris berkembang sepanjang Abad Pertengahan, dengan metode yang berbeda berdasarkan apakah tambang itu adalah rusa besar atau rusa merah, atau rusa rusa atau rusa yang lebih kecil. Pada saat pemerintahan Henry III (1216–1272), adalah umum untuk menggunakan anjing yang berbeda untuk berburu kedua jenis rusa ini. Staghound digunakan untuk berburu rusa yang lebih besar, sedangkan Buckhound thairidgebackusa.com disediakan untuk rusa yang lebih kecil. Pada abad ke-15, metode berburu telah menyimpang secara signifikan. Perburuan rusa melibatkan penggunaan jeruk nipis untuk melacak rusa, diikuti oleh Staghound yang beraroma dalam. Sebaliknya, perburuan buck adalah perburuan par-force yang serba cepat di mana anjing melacak rusa menggunakan penglihatan dan aroma, dan kecepatan adalah faktor kunci.
Perburuan buck sangat signifikan selama pemerintahan Edward III (1327–1377), ketika Royal Buckhounds didirikan. Gelar Master of the Buckhounds diberikan kepada keluarga Brocas, dan raja Inggris terus mempertahankan Royal Buckhounds hingga abad ke-20. Ratu Anne, tidak dapat berkendara karena kelemahan, memotong jalan setapak melalui Hutan Windsor sehingga dia bisa mengikuti perburuan dengan kereta. Namun, pada masa pemerintahan George III (1760–1820), jumlah rusa yang tersedia telah berkurang secara signifikan, dan Royal Buckhounds menjadi salah satu kawanan terakhir yang tersisa. Akibatnya, perburuan buck diadaptasi untuk berburu rusa semi-jinak, yang dilepaskan dan kemudian ditangkap kembali setelah diburu. Praktik ini memastikan rusa tidak terluka dan dapat diburu lagi nanti.
Pada tahun 1868, anjing-anjing itu berlari melalui Wormwood Scrubs dan berakhir di Stasiun Barang Paddington. Pangeran Wales, mengenakan mantel merah mudanya, pulang ke Marlborough House. Ratu Victoria membuat penampilan langka sebagai penonton di Queen’s Hounds pada tahun 1874, tetapi pada tahun 1878, Pangeran Wales telah berhenti berburu secara teratur dengan Buckhounds. Diskusi tentang penghapusan kawanan demi perburuan rubah kerajaan mulai mendapatkan daya tarik. Pendeta Joseph Stratton memimpin kampanye melawan Buckhounds pada tahun 1852, dengan alasan bahwa berburu rusa gerobak adalah olahraga yang “palsu”. Stratton bekerja tanpa lelah untuk mengekspos praktik tersebut, berjalan hingga dua puluh mil sehari untuk meningkatkan kesadaran.
Buckhounds akhirnya dibubarkan pada tahun 1901 oleh Edward VII, yang mengutip langkah-langkah penghematan biaya sebagai alasannya. Ini menandai akhir dari Buckhounds dan pergeseran perburuan buck ke perburuan rusa.
Deskripsi
Fisik Representasi artistik Buckhound menunjukkan bahwa itu menyerupai Harrier, anjing yang lebih kecil dan lebih ringan yang digunakan untuk berburu kelinci. Buckhound terasa lebih gesit daripada Staghound. Menurut Richard Barrett Davis, Buckhound pada zaman George III digambarkan sebagai “tinggi, longgar, dan tidak bersatu,” dengan kepala yang terbentuk dengan baik dan telinga yang besar, tidak bulat. Mereka memiliki warna pai kuning yang khas, dengan bintik-bintik yang lebih menonjol daripada yang khas untuk anjing. Kecepatan mereka cepat selama setengah jam pertama perburuan, tetapi setelah pemberhentian pertama, menjadi lebih mudah untuk mengimbangi mereka.